Tokoh :
1. Yoga = Sebagai Pedagang Kaya
2. Inal = Sebagai Pedagang Miskin
3. Dewa = sebagai Pembeli
4. Anggi = Sebagai Preman
5. Rezky = Sebagai Anak Buah Preman
Pada suatu pagi yang cerah di Pasar Kemayoran, Jakarta. Ada seorang pedagang kaya dan pedagang miskin yang berjualan bersebelahan. Mereka berjualan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Langsung saja ke TKP...
Bunyi kendaraan transportasi berlalu – lalang. Pagi ini terlihat ramai, karena memang di Pasar selalu ramai. Banyak ibu-ibu dan bapak-bapak ke Pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Pada saat itu …
Pembeli : “Mas, ada jual Apel? [dengan muka polos].
Pedagang Kaya : “Oh ada, ini adalah apel kualitas terbaik dikota ini, ditanam dengan proses yang modern, dijamin rasanya enak”, sambil menjelaskan.
Pembeli : “Oh gitu!, kalau anda”, bertanya kepada pedagang miskin.
Pedagang Miskin : “Kalau saya, tahun ini hasilnya tidak memuaskan, dikarenakan gagal panen, lihat apelnya banyak ulatnya”. [Dengan muka sedih].
Pedagang Kaya : “Kalau begitu beli punya saya saja, daripada beli yang banyak ulatnya, bisa-bisa Anda keluarga anda mokat semua”, [Dengan kata menyindir].
Pembeli : “Setelah dipikir-pikir, saya lebih membeli punya kamu saja”, katanya kepada Pedagang Miskin.
Pedagang Kaya : “Lho?, mengapa beli yang banyak ulatnya, sedangkan punya saya kualitas tinggi gitu lho….”, [tersenyum lebar].
Pembeli : “ Begini saya jelaskan, apelnya buat saya makan, trus ulatnya buat burung peliharaan saya di rumah. Mengerti? “ [Tanpa rasa penyesalan].
Pedagang Kaya : “Ohhh….”[Terdiam]
Pedagang Miskin : “Larisss…Manisss… Daganganku habis.. “, [Rasa bahagia dan cape].
Pembeli pulang, dan pembeli miskin membereskan dagangannya.
Tak lama kemudian datang preman untuk menarik setoran.
Preman : “Ayo, mana setoranmu?”, [Kata si Preman dengan muka suram sambil membawa golok dan anak buah di belakang].
Pedagang Miskin : “Saya tidak jualan disini, saya cumin mau numpang lewat untuk pulang. Lihat sudah habis.” [Muka polos pembohong].
Preman : “Kalau begitu saya makan saja buah-buahnya”, [serakah].
Pedagang Kaya : [Merespon], “Jangan Pak, saya dari pagi jualan. TIdak laku-laku bisa rugi saya”. Dengan muka sedih+bohong.
Preman : “Oh kamu orangnya, kamu membohongi saya, saya pukul kamu.
Pedagang Kaya : “Ahhh….. kabur… “, [tergesa-gesa karena ingin dihajar preman dan anak buah preman].
Preman+Ank buah : “Ayo kita tangkap tuh orang”. [Dihajar].
SELESAI
{ 3 komentar... read them below if any or add comment }
Lucu juga ceritanya kang
🗿
🗿
Posting Komentar